August 09, 2009

Kearifan dibalik puasa

Dari kearifan berpuasa bahwasannya sebuah amal/perbuatan peribadahan kepada Allah,dimana seorang hamba berusaha mendekatkan diri kepada Tuhannya dengan meninggalkan hal-hal yang dia cintai dan hawa nafsunya,seperti makan,minum dan hubungan seksual. Jadi karena demikian, keimanan yang sebenarnya dan pemenuhan penghambaan dirinya kepada Allah menjadi nyata, sejalan dengan cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada apa yag telah Allah siapkan untuknya (kebaikan). Inilah sebab seseorang yang berpuasa tidak meninggalkan sesuatu yang dicintainya kecuali yang terbaik untuk dirinya yang lebih dari itu(dalam hal ini adalah Allah). Ketika orang yang beriman mengetahui bahwa Keridloan Allah terletak pada puasa-dalam hal ini meninggalkan hawa nafsunya yang merupakan keinginan alami dirinya-dia akan mengutamakan keridloan Tuhannya melebihi hawa nafsunya. Jadi dia akan meninggalkan hawa nafsunya tidak peduli seberapa kuatnya dan keinginannya untuk memenuhi hawa nafsunya itu, karena kesenangan dan ketenangan jiwanya terletak pada peninggalan dirinya pada semua itu hanya karena Allah.

Dan dari kearifan puasa adalah berarti mencapai taqwa sebagaimana Firman Allah: ”Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Inilah sebab seseorang yang berpuasa diperintahkan untuk melakukan tugas kewajibannya dan menjauhi kemaksiatan.Nabi Saw Bersabda: ”Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, berbuat atas dasar hal itu(perkataan dusta) dan(bertindak) bodoh(dalam hal ini dosa/kemaksiatan), kemudian Allah tidak membutuhkan peninggalan dirinya terhadap makan dan minum.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari). Jadi ketika seseorang sedang berpuasa, ketika dimaki dan dizolimi, mengatakan: ”aku sedang berpuasa”, mengingatkannya (orang yang memaki) bahwa seseorang yang berpuasa diperintahkan agar menahan diri dari memaki dan mendzolimi, dan mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia sedang berpuasa dan dilarang membalas dengan memaki.

Dan kearifan dibalik berpuasa adalah hati terbuka untuk perenungan dan mengingati (Allah). Hal ini adalah sebab pemenuhan hawa nafsu seseorang mengarah kepada ketidak pedulian dan mungkin hati menjadi keras dan tertutup dari kebenaran. Hal ini mengapa Nabi SAW menyarankan kepada kita untuk sedikit makan dan minum, dimana beliau Bersabda: ”Anak Adam jangan mengisi perutnya dengan keburukan.” [diriwayatkan oleh Ahmad,An-Nasa’i dan Ibnu Majah]

Dan dalam Shahih Muslim Handhala Al-usaidi (ra), yang merupakan salah satu juru tulis Utusan Allah,berkata kepada Rosululloh Saw: “Handhala telah menjadi orang munafik.” Lalu Rosululloh SAW bersabda: ”Mengapa demikian?” dia mengatakan: ”Wahai Utusan Allah, ketika kami bersama dengan anda, anda mengingatkan kami pada neraka dan syurga seolah-olah kami melihatnya dengan mata kepala kami sendiri. Tapi ketika kami pergi meninggalkn anda, kami bertemu istri kami dan anak-anak kami dan rumah kami dan kami lupa dengan hal itu (apa yang telah kami dengar dari anda).” Di akhir hadits, Nabi SAW Bersabda padanya: ”Tapi Wahai Handhala, disana ada sebuah waktu untuk ini dan sebuah waktu untuk itu (tiga kali).” Abu Sulaiman Al-Daroni mengingatkan: ”Tentu saja, ketika jiwa lapar dan haus, hati akan lembut dan menjadi murni. Dan ketika kenyang hati akan menjadi buta.

Dan dari kearifan dibalik puasa adalah ketika seseorang yang memiliki kekayaan yang disebabkan sadar akan berkah kekayaan yang Allah Limpahkan padanya, Termasuk bahwa Allah Memberkahinya dari makanan dan mnuman serta hubungan suami istrinya.banyak orang yang telah dicabut dari hal ini, Jadi dia akan Memuji Allah untuk berkah ini dan Bersyukur kepada-Nya atas seluruh berkah yang ada padanya. Dan dia akan mengingat saudaranya yang miskin dan mungkin melalui hari-harinya dengan menderita dan lapar. Jadi dia akan menjadi murah hati pada saudaranya dan memberikan kemurahan hatinya agar dia bisa memakai pakaian kesederhanaan dan menghilangkan rasa laparnya.

Dan dari kearifan dibalik puasa adalah latihan pengekangan jiwanya, dan puasa itu memberi seseorang kekuatan untuk menahan hawa nafsunya dengan cara pengekangan tersebut. Demikian bahwa seseorang bisa mengendalikan hawa nafsunya dan mengarahkannya kearah yang baik pada hasratnya dan apa yang membuatnya tenang. Hal ini karena hawa nafsu memerintahkan kepada seseorang pada keburukan, kecuali hawa nafsu yang dirahmati Tuhanku. Jadi ketika seseorang membuka dan membiarkan diri dari pengekangan, jiwanya akan meletakkan dirinya kedalam banyak bahaya. Tapi ketika dia mengendalikan hawa nafsu tersebut

Dan dari kearifan dibalik puasa adalah bahwa nafsu dipatahkan dan dibatasi dari kesombongan, mengarah kepada ketundukkan diri terhadap kebenaran dan kelembutan kepada makhluk. Karena makan, minum, berhubungan seksual dengan istri-semua hal itu membawa kira-kira kepada penolakan, merasa lebih dari yag lain, terlalu bangga terhadap apa yang dimilikinya dan kesombongan terhadap seseorang dan terhadap kebenaran.pemenuhan hawa nafsu dengan mencoba mendapatkan hal-hal tersebut karena hawa nafsu mebutuhkannya. Jadi ketika hawa nafsu membutuhkan hal-hal tersebut, jiwa serasa telah ditakhlukkan pada apa yang menjadi hasratnya dan lalu jiwa jatuh pada kebahagiaan dan kebanggaan yng dikutuk. Dan hal ini menyebabkan kehancuran pada diri sendiri. Hanya sebagian orang yang Allah Lindungi dan Jaga dari hal demikian itu.

Dan kearifan dibalik puasa adalah peredaran darah (di dalam tubuh) menjadi terbatas karena lapar dan haus, lalu sampai saat itu aliran setan didalam tubuh manusia juga menjadi lebih terbatas. Inilah sebabnya arus setan melewati anak adam bagaikan mengalirnya darah, sebagaimana riwayat asli dalam kumpulan dua shahih. Jadi dengan puasa, bisikan-bisikan setan tertakhlukan dan hawa nafsu seseorang serta kemarahan tertundukkan. Inilah mengapa Nabi (Saw) Bersabda: ”Wahai pemuda! Barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu maka menikahlah, untuk menjaga pandangan dan jalan terbaik dalam menjaga kemaluan lebih suci. Tapi barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, agar memilki penjagaan.

Dan kebijaksanaan dibalik berpuasa adalah manfaat kesehatan yang datang sebagai hasil dari puasa yang dicapai dari makan dalm porsi sedikit, mengizinkan organ pencernaan untuk istirahat dalam waktu tertentu, membiarkan kelebihan kotoran dan kotoran-kotoran tubuh yang berbahaya bagi badan akan terbuang.

Jadi betapa Besarnya dan Bijaksananya Allah,dan betapa bermanfatnya perintah-perintah-Nya bagi makhluk-makhluk-Nya

Ya Allah, Berikanlah kepada kami pemahaman terhadap agama-Mu, dan Izinkan kami untuk mengerti rahasia-rahasia terdalam dari Perintah-Perintah-Mu. Benahilah urusan agami kami dan kehidupan dunia kami. Dan Ampunilah kami dan orang tua kami serta semua orang-orang muslim, dengan Kasih Sayang-Mu, wahai Yang Maha Pengasih. Dan semoga salam dan berkah Allah atas Muhammad (SAW) dan seluruh keluarganya serta seluruh sahabatnya.

1 Comments:

Subhaanallah, nasehat yang bijak bro...
Semoga selalu istiqomah dalam melaksanakan ibadah puasa, tidak hanya yang wajib (Puasa Ramadhan) tapi juga puasa-puasa sunnah..

Post a Comment

"Budayakan Berkomentar Setelah Membaca"
... NO SPAM...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 
Back to Top