December 08, 2009

Sekali Lagi, Kejujuran !!

Menarik menyimak isu yang belakangan ini ramai diperbincangkan di tengah-tengah masyarakat dan mendapat perhatian begitu luas oleh kalangan media cetak maupun elektronik yakni perseteruan diantara para penegak hukum kita di jajaran elit Lembaga Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Berbagai intrik dan polemik berkembang menjadi semacam karikatur yang tidak baik di tengah harapan masyarakat terhadap citra para penegak hukum di negeri ini.


Kejujuran barangkali menjadi kata yang begitu penting dalam setiap permasalahan yang melanda negeri ini, maraknya korupsi, kolusi dan berbagai pelanggaran yang merugikan negara dan menyengsarakan rakyat tidak lepas dari lemahnya komitmen para pemimpin kita terhadap amanah rakyat sehingga bujukan uang dan kekuasaan seringkali membuat silap dan lupa diri.

Sebenarnya kalau ditilik dari semangat, cita-cita dan tujuan dari pendidikan nasional kita sejatinya pendidikan bukan hanya ditujukan untuk melahirkan generasi yang cerdas, terampil serta memiliki pengetahuan yang tinggi tapi yang terpenting adalah sanggup membentuk karakter, kepribadian dan budi pekerti yang luhur sehingga kualitas dan martabat kita sebagai bangsa akan lebih meningkat.

Melalui berbagai kasus penyelewengan dan penyalahgunaan wewenang yang kerap terjadi di negeri ini dan melibatkan banyak pihak entah itu di tingkat pengambil kebijakan, aparat penegak hukum maupun kalangan rakyat biasa sepertinya kita seakan disadarkan kembali akan pentingnya menanamkan nilai-nilai kejujuran pada anak-anak didik kita di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat lebih luas.

Pribadi yang jujur pada diri seseorang akan tercermin dari setiap sikap, tindakan dan pemikirannya yang lugas apa adanya, terbuka dan jauh dari prasangka, mudah menerima pendapat dan pandangan orang lain, bertanggungjawab, konsekuen, mau mengakui kesalahan dan siap untuk dikoreksi, selalu berkata benar sesuai dengan fakta, tidak berani melakukan perbuatan yang melanggar hukum atau melawan norma/agama, bersikap proporsional/adil, tidak melebih-lebihkan atau mendramatisir suatu permasalahan, tidak mudah terpengaruh tekanan, bujukan, rayuan atau iming-iming dengan tujuan tidak baik, tidak menuduh atau memberi kesaksian/keterangan palsu dengan mengatasnamakan orang lain, tidak melakukan perbuatan yang berakibat merugikan, mencemarkan atau berakibat hilangnya hak-hak orang lain, bersikap dan bertindak didasarkan atas dorongan hati nurani bukan emosional, ego pribadi atau pun kelompok.

Beberapa deskripsi di atas mungkin baru sebahagian kecil saja aspek kejujuran dalam lingkup pergaulan sehari-hari diantara sesama manusia yang sebenarnya bisa sangat luas dan komplek sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi masing-masing.

Faktanya berlaku jujur tidak selalu mudah bagi setiap orang dibutuhkan pembiasaan, keteguhan dan keberanian untuk menghadapi segala resiko bahkan yang terburuk sekalipun sehingga bisa dibayangkan betapa kejujuran itu sangat sulit dan amat mahal harganya. Namun percayalah orang yang jujur akan selalu dicari dan dibutuhkan orang karena tanpa kejujuran kebenaran akan sulit untuk bisa diungkap dan ditegakkan. Pertanyaannya, sudahkah kita berani berlaku jujur paling tidak pada diri sendiri?

0 Comments:

Post a Comment

"Budayakan Berkomentar Setelah Membaca"
... NO SPAM...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites

 
Back to Top